Pentingkah ukuran penis? Acapkali isu ini
menimbulkan kerisauan, khususnya pada sebagian pria yang memiliki kekhawatiran
mengenai ukuran organ genitalnya (small-penis syndrome).
Pada sebuah penelitian mengungkapkan,
sekitar 89% wanita mengaku puas dengan ukuran penis pasangannya. Namun
ironisnya, ditengah masyarakat sudah terlanjur tercipta persepsi yang salah
mengenai hubungan ukuran penis dengan hasil kenikmatan dalam berhubungan seks.
Tidak sedikit jumlah pria di Indonesia
yang akhirnya mengambil keputusan untuk menempuh usaha proses membesarkan
ukuran penis. Hal tersebut secara tidak langsung memperlihatkan fenomena
tingginya persoalan kekhawatiran ukuran organ genital pada kaum pria.
Berbagai metode dan cara ditempuh, dari cara
medis hingga alternatif. Walau sampai sekarang belum ada penelitian yang
menjelaskan efektifitas teknik atau metode yang ditawarkan dari terapi
alternatif, baik dari aspek keamanan dan manfaatnya. Namun, menurut riset yang
dimuat Journal Urology BJU International, tercatat bahwa pria yang mengalami
small penis syndrome mencapai sekitar 45 persen.
Dalam terminologi medis, sindrom ini
merupakan manifesto dari perasaan takut akan terlalu kecilnya ukuran penis,
walau sebenarnya masuk kedalam kategori normal. Penting diketahui, sindrom
macam ini sangatlah berbeda dengan kondisi yang dialami oleh mereka yang
benar-benar memiliki kasus kondisi penis kecil atau disebut micropenis.
Fenomena ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Tidak sedikit pula pria
yang mengalami kekhawatiran berlebihan akan ukuran organ genitalnya meluas
menjadi masalah beban psikis. Kepercayaan diri meluntur, kepribadian
terdekadensi menjadi anti-sosial, bahkan tidak menutup kemungkinan berpotensi
menjadi depresi berlebihan yang dapat menjerumuskan kematian akibat bunuh diri.
Pria yang Gampang
Silangkan Kaki Saat Duduk Berpenis Kecil? Itu Mitos
Jakarta, Seks selalu menjadi topik yang
menyenangkan untuk dibicarakan. Namun ada beberapa mitos yang faktanya tidak
benar, tapi sebagian besar suami maupun istri mempercayainya.
Berikut 5 mitos seks yang tidak masuk akal, seperti dikutip dari Times of
India, Kamis (25/4/2013):
1. Jika laki-laki dapat dengan mudahnya
menyilangkan kaki saat duduk, maka ia memiliki penis yang kecil
Sebagian perempuan percaya jika
laki-laki bisa dengan mudahnya menyilangkan kaki saat duduk, maka ia tidak
terganggu dengan ukuran penisnya. Karena menurut perempuan, jika ukuran
penisnya cukup besar, maka laki-laki akan kesulitan untuk menyilangkan kakinya.
Padahal sebenarnya ukuran sama sekali tidak mempengaruhi mudah atau tidaknya
laki-laki menyilangkan kaki.
2. Semakin sering perempuan berhubungan intim,
semakin besar ukuran pinggulnya
Ini merupakan salah satu mitos yang
paling sering dibicarakan. Karena dipercaya semakin sering perempuan melakukan
hubungan intim, maka banyak pula aktivitas otot panggulnya. Padahal faktanya
besar atau tidaknya pinggul wanita tidak bergantung kepada seberapa sering ia
berhubungan intim.
3. Fungsi 'gesekan' saat berhubungan intim
Berikut mitos yang lucu dan
mengejutkan, jika seorang perempuan sering melakukan hubungan intim, maka
ukuran vaginanya akan membesar. Akibatnya, pasangan tidak akan bisa menikmati
aksi bercinta karena gesekan yang tidak 'memadai'.
Kedengarannya aneh, namun ada beberapa
perempuan yang bahkan disarankan untuk tidak berhubungan intim dalam jangka
waktu tertentu sehingga bagian-bagian anatomi mereka dapat berukuran 'ideal'
lagi. Faktanya, ukuran tersebut tidak memiliki hubungan dengan seberapa banyak
perempuan melakukan hubungan intim.
4. Laki-laki dengan ukuran tangan, kaki, atau
hidung besar pasti akan memiliki ukuran penis yang besar juga
Perempuan seringkali percaya bahwa
jika salah satu bagian tubuh laki-laki cukup besar, maka sudah pasti bagian
vitalnya pun berukuran sama.
Sebenarnya bagian tubuh laki-laki
secara keseluruhan tidak selalu pasti sama. Jika laki-laki memiliki tangan,
kaki, atau hidung dengan ukuran besar, maka tidak bisa dipastikan akan sama
besarnya.
5. Laki-laki yang memiliki bulu dada lebat pasti
liar dalam urusan ranjang
Jika laki-laki memiliki bulu dada
mungkin terlihat menarik, sehingga seringkali perempuan melanjutkan fantasi
mereka dengan berpikir seperti itu. Faktanya, jumlah bulu dada laki-laki tidak
berdampak pada berapa banyak ia beraksi di tempat tidur. Banyak juga laki-laki
yang tidak memiliki bulu dada, namun justru sangat antusias dalam urusan seks.
No comments:
Post a Comment