(Sumber artikel: Media online)
Khasiat
daun bungkus Papua banyak dibicarakan
Oleh orang-orang khususnya para lelaki yang ingin mempunyai penis yang lebih
besar dan kuat dari sebelumnya. Walaupun hingga saat ini belum ada satu
penelitianpun yang menyatakan bahwa daun bungkus ini bisa memperpanjang dan
memperkuat penis, namun sudah banyak orang yang mengaku sudah membuktikan
kehebatannya.
Daun bungkus Papua ini mempunyai efek gatal
yang teramat sangat bagi penggunanya pada awal pemakaian, tapi tetap saja daun
ini dicari oleh para lelaki karena dipercaya dapat memperbesar alat vital pria.
Akhirnya kepolisian merasa perlu turun tangan untuk menertibkan isu ini,
sehingga akhirnya Polda Papua mengeluarkan larangan penggunaan ramuan
tradisional daun bungkus ini bagi generasi muda yang ingin berkarir di dunia
kepolisian dikarenakan dirasa bisa sangat berpengaruh kepada psikis dan mental
dari para calon polisi. “Kami ingin para polisi dan calon polisi mempunyai
fisik dan psikis yang sehat serta kuat, penggunaan daun bungkus menurut kami
menandakan seseorang itu tidak percaya diri sehingga melakukan hal-hal yang
diluar kewajaran,” seru Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Agus Riyanto.
Hingga saat ini sudah banyak para pemuda
yang menggunakan daun gatal-gatal (nama lain dari daun bungkus), dan ditemukan
beberpa penggunanya menderita infeksi hingga mengeluarkan nanah, atas dasar itu
pulalah maka Polda Papua mengeluarkan larangan keras penggunaan daun bungkus
bagi para polisi maupun calon polisi.
Menurut Dr Boyke tradisi untuk membsarkan alat vital menggunakan daun bungkus
ini cukup berbahaya dan lebih baik untuk segera dihilangkan dari masyarakat
Papua. Apakah Anda ingin alat vital Anda menjadi berukuran jumbo seperti
tersengat lebah dengan daun bungkus Papua?
'Daun
Bungkus' Bikin Penis Segede Kaleng Coke Hingga Kucing
Jakarta
'Daun bungkus' yang berefek gatal dari Papua dipercaya mampu memperbesar penis.
Namun pemuda yang mempraktekkan resep tradisional ini terhalang menjadi anggota
Polri karena bisa mengganggu tugas.
Di
internet, khasiat 'daun bungkus' ini sudah lama menjadi perbincangan. Tips atau
cara penggunaan daun itu dengan mudah didapatkan di dunia maya.
Sejumlah blogger menceritakan khasiat daun itu. Bahkan mereka kaget dengan
keajaiban 'daun bungkus'.
Pemilik
blog.imanbrotoseno.com, misalnya, menulis pada 8 November 2007:
"Menarik bahwa, ditulis salah satu kebiasaan lokal yang disebut 'bungkus'.
Sejenis ramuan lokal dari daun daunan yang membungkus alat kelamin pria selama
beberapa hari sebelum akhirnya menjelma menjadi 'monster' yang besar. Permanen,
tanpa pantangan makan pisang mas seperti brosur brosur Mak Erot di Jawa Barat.
Penasaran, saya ingin melihat 'hasil karya' seseorang crew kami asli Papua.
Astagafirullah, saya seperti melihat seorang kucing yang sedang tidur di bawah
perutnya."
Lain lagi tulisan di
melajangmenjalang.blogspot.com. Si empu blog mengatakan mendapatkan cerita
tentang 'daun bungkus' dari temannya yang asli Papua. "Seorang sahabat di
Papua bercerita di sms semalaman..namanya Gope. Gope bercerita, di Papua ada
daun bungkus. Ya! Namanya daun bungkus! Sesuai dengan namanya..daun ini
berfungsi membungkus penis, dengan cara dihaluskan terlebih dahulu, tanpa air.
Kemudian setelah berubah wujud menjadi serbuk-serbuk halus, dilumurilah penis
itu dengan serbuk ajaib (sekali lagi, tanpa air ya!!) itu, minimal 2 hari.
Dan..taaaa..daaa..jadilah
penismu sebesar kaleng ramping Coke," ceritanya.
Menurut dr Boyke Dian Nugraha, metode itu alamiah namun reaksinya cukup
berbahaya. Alat kelamin yang dibungkus daun itu menjadi bengkak seperti
tersengat lebah.
"Itu bahaya banget soalnya banyak yang terkena infeksi dan penisnya sampai
bernanah," kata Boyke.
Cara
Memperbesar Penis dengan Daun Bungkus
Jakarta, Daun bungkus menjadi buah bibir karena mampu memperbesar alat kelamin
pria. Hampir sebagian besar lelaki di Papua tahu bagaimana menggunakan daun
'ajaib' ini. Berikut pengakuan pria pemakai daun bungkus. Seorang karyawan
swasta yang bekerja di Timika menceritakan pengalamannya menggunakan daun
bungkus kepada detikHealth, Rabu (28/4/2010).
Lelaki yang sebut saja bernama Mario 37
tahun itu, mengaku sudah menggunakan daun bungkus selama 1 tahun. Hasilnya?
"Ada penambahan panjang yang signifikan," katanya memperkirakan angka
2-3 cm.
Menurut Mario untuk mempertahankan hasil
yang didapatkan maka penggunaan daun bungkus tidak bisa sekali dua kali saja.
Pada awal-awal menggunakannya, Mario mengoleskan ujung penisnya dengan daun
bungkus seminggu 2 kali. Setelah mendapatkan hasilnya, kini Mario cukup
mengoleskan daun bungkus di senjatanya 1-2 bulan sekali.
Mario membeli daun bungkus ini dari
informasi teman ke teman karena daun bungkus tidak dijual secara terbuka atau
dipasarkan secara bebas.
Daun bungkus yang dibeli Mario berupa daun bungkus yang sudah ditumbuk halus
dengan diberi sedikit air sehingga tinggal dioleskan ke penis.
Di Papua, bubuk daun bungkus yang berwarna
hijau tua itu dimasukkan dalam botol ukuran 10 cm tapi isinya hanya
sepertiganya saja. Harga jualnya jika dibeli langsung ke pembuatnya hanya Rp
20-30 ribu.
Mario menjelaskan, cara penggunaan bubuk basah daun bungkus terbilang sederhana
dan mudah. Caranya:
Cukup ambil bubuk daun bungkus seujung sendok teh lalu ditaruhkan pada selembar
tisu agar lebih mudah membungkusnya.
Tisu yang sudah ada daun bungkusnya dibalutkan pada batang penis bagian atas
atau ujungnya saja dan tidak boleh keseluruhan.
Jika sudah terasa hangat segera angkat tisu yang berisi daun bungkus dan penis
diurut untuk diratakan.
"Jika kandungan air di daun bungkus
tidak terlalu banyak, maka dalam waktu 3-5 menit saja sudah terasa hangat. Tapi
kalau kandungan airnya masih agak banyak dibutuhkan waktu yang lebih lama. Dan
jangan membalut seluruh bagian penis, karena kulit daerah bawah penis sangat
sensitif sehingga lebih mudah lecet," tutur Mario.
Jika terlalu lama membalutkan daun ini akan
menyebabkan penis membengkak dan melepuh. Kalau sudah membengkak membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk mengembalikan kulit ke bentuk normal dan biasanya
bisa mencapai 2 minggu waktu pemulihan.
Untuk tahap awal, menurut Mario biasanya
orang-orang mengulanginya setiap 2 hari sekali tidak perlu tiap hari agar
memberikan waktu pada kulit berada dalam kondisi normal. Reaksi yang diberikan
dari daun bungkus ini terbilang cepat, karena dalam waktu beberapa menit
setelah digunakan maka penis akan menegang.
Namun untuk mencapai hasil yang maksimal tidak bisa didapatkan dalam waktu
singkat, karena untuk mendapatkan bentuk penis yang permanen harus diulang
beberapa kali tergantung kondisi orang tersebut.
"Bukan permanen sekali, tapi setidaknya
bentuk yang sudah maksimal tidak terlalu ada perubahan. Kalau mau cepat atau
instant sebenarnya juga bisa, tapi menurut saya nanti ukurannya bisa kembali
lagi ke bentuk normal. Karena menurut saya cara kerja dari daun ini hanya
merangsang pembesaran dari pembuluh darah," ujar lelaki yang sudah sejak
kecil tinggal di Papua ini.
Mengenai pelarangan masuknya anggota polisi
yang menggunakan daun ini untuk memperbesar alat vitalnya, Mario mengaku tak
mengerti alasan pelarangan tersebut.
Menurutnya daun ini berasal dari alam dan terbebas dari penggunaan bahan kimia
apapun. Selain itu hingga kini efek samping yang ditimbulkan hanya rasa tak
nyaman dan bengkak atau melepuh jika memakainya terlalu lama. Saat dikonfirmasi
ke dr Hardhi Pranata selaku ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik
Indonesia mengenai khasiat dari daun bungkus untuk memperbesar alat vital,
dirinya mengaku belum pernah mendengar hal tersebut dan belum ada penelitian
ilmiah yang membahas hal ini.
"Prinsip pembesaran penis adalah adanya aliran darah arteri yang terus
menerus ke bagian korpus skrotum serta menghambat aliran darah baliknya yaitu
vena. Hal ini akan membuat korpus skrotum terisi darah dan membesar.
Namun mengenai kinerja dari daun bungus ini,
ia mengaku belum mengetahuinya," ujarnya ketika diwawancarai detikHealth.
Hingga kini memang belum ada satupun penelitian ilmiah atau medis yang dapat
menunjukkan khasiat dari daun bungkus ini. Pakar herbal juga masih kesulitan
menemukan nama latin daun bungkus ini.
Penelti
herbal buah merah (Pandanus conoideus) drs I Made Budi MSi dari Universitas
Cendrawasih ketika diwawancarai detikHealth mengaku belum pernah meneliti daun
bungkus ini.
Tapi menurutnya, khasiat daun bungkus yang
tumbuhnya merayap di hutan ini ada pada trikoma atau rambut daun. Made juga
mengingatkan agar hati-hati menggunakan daun bungkus karena belum ada
penelitiannya sehingga jangan sampai si pemakai mengalami masalah karena tidak
ada petunjuk yang jel (ver/ir)
====
4.http://www.merdeka.com/peristiwa/daun-bungkus-papua-ketika-ukuran-mr-p-jadi-masalah.html
Daun
bungkus Papua, ketika ukuran Mr P jadi masalah
Merdeka.com - Pria Indonesia yang
termasuk dalam ras mongoloid dianugerahi dengan ukuran penis yang lebih kecil
dibandingkan dengan pria di belahan bumi lain seperti Eropa dan Amerika. Bagi
sebagian pria, ukuran itu tidak menjadi masalah, tapi bagi sebagian lain,
ukuran menjadi lambang kejantanan.
Nah, kekhawatiran pria-pria akan ukuran
penisnya seringkali membuat mereka tidak percaya diri. Berbagai cara pun
dilakukan untuk memperbesar penis. Jika dulu terapi Mak Erot dari Sukabumi dan
sekarang dilanjutkan cucunya begitu terkenal, belakangan ada alternatif lain
untuk membesarkan alat kelamin pria. Efeknya bahkan instan dan permanen. Tanpa pantangan
macam-macam pula.
Daun bungkus namanya. Daun ini sudah lama
terkenal di wilayah Timur Indonesia, tepatnya di Papua. Bentuknya mirip daun
sirih. Reaksi yang diberikan dari daun bungkus ini terbilang cepat. Konon, ada
sensasi gatal dan panas yang dirasakan.
Ada dua cara menggunakannya. Pertama, daun dikerik bagian atasnya, kemudian
diolesi minyak kelapa dan dibungkuskan ke Mr P. Cara yang kedua adalah dibuat
semacam ramuan. Beberapa helai daun ditumbuk dan dicampur air. Kemudian
dioleskan. Kedua metode ini relatif sama efeknya.
Walaupun efeknya instan, terapi daun bungkus
tidak bisa dilakukan hanya sekali saja untuk mendapatkan perubahan ukuran penis
yang diinginkan. Beberapa penjual ramuan daun bungkus yang banyak menawarkan
dagangannya via online memberikan tips, untuk tahap awal terapi dilakukan
secara berkala. Setiap 2 hari, dan tidak perlu tiap hari.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dan permanen, terapi ini harus dilakukan
dalam beberapa kali. Hasil pada tiap orang bergantung kondisi mereka masing-masing.
Jika sudah mendapatkan hasil yang diinginkan, menurut beberapa orang, terapi
daun bungkus cukup dilakukan dalam beberapa bulan sekali.
Efek negatif dari terapi daun bungkus?
Sejauh ini, belum ada yang menelitinya secara ilmiah. Kalangan medis memang
belum melakukan penelitian khusus. Namun sejumlah kalangan meyakini terapi ini
aman karena tidak melibatkan bahan-bahan kimia.
Meski begitu, setiap pilihan pasti ada risikonya. Seksolog Dr Boyke Dian
Nugroho pernah mengingatkan, terapi daun bungkus berbahaya jika cara penggunaan
salah. Bukannya berubah besar ukurannya, salah-salah Mr P malah rusak dan tidak
bisa dipakai lagi.
(dari berbagai sumber)