Sunday 9 November 2014

Metode daun bungkus

 

 

 (Sumber artikel: Media online)

Khasiat daun bungkus Papua banyak dibicarakan
   Oleh orang-orang khususnya para lelaki yang ingin mempunyai penis yang lebih besar dan kuat dari sebelumnya. Walaupun hingga saat ini belum ada satu penelitianpun yang menyatakan bahwa daun bungkus ini bisa memperpanjang dan memperkuat penis, namun sudah banyak orang yang mengaku sudah membuktikan kehebatannya.


   Daun bungkus Papua ini mempunyai efek gatal yang teramat sangat bagi penggunanya pada awal pemakaian, tapi tetap saja daun ini dicari oleh para lelaki karena dipercaya dapat memperbesar alat vital pria. Akhirnya kepolisian merasa perlu turun tangan untuk menertibkan isu ini, sehingga akhirnya Polda Papua mengeluarkan larangan penggunaan ramuan tradisional daun bungkus ini bagi generasi muda yang ingin berkarir di dunia kepolisian dikarenakan dirasa bisa sangat berpengaruh kepada psikis dan mental dari para calon polisi. “Kami ingin para polisi dan calon polisi mempunyai fisik dan psikis yang sehat serta kuat, penggunaan daun bungkus menurut kami menandakan seseorang itu tidak percaya diri sehingga melakukan hal-hal yang diluar kewajaran,” seru Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Agus Riyanto.

   Hingga saat ini sudah banyak para pemuda yang menggunakan daun gatal-gatal (nama lain dari daun bungkus), dan ditemukan beberpa penggunanya menderita infeksi hingga mengeluarkan nanah, atas dasar itu pulalah maka Polda Papua mengeluarkan larangan keras penggunaan daun bungkus bagi para polisi maupun calon polisi.
Menurut Dr Boyke tradisi untuk membsarkan alat vital menggunakan daun bungkus ini cukup berbahaya dan lebih baik untuk segera dihilangkan dari masyarakat Papua. Apakah Anda ingin alat vital Anda menjadi berukuran jumbo seperti tersengat lebah dengan daun bungkus Papua?

'Daun Bungkus' Bikin Penis Segede Kaleng Coke Hingga Kucing

Jakarta 'Daun bungkus' yang berefek gatal dari Papua dipercaya mampu memperbesar penis. Namun pemuda yang mempraktekkan resep tradisional ini terhalang menjadi anggota Polri karena bisa mengganggu tugas.

Di internet, khasiat 'daun bungkus' ini sudah lama menjadi perbincangan. Tips atau cara penggunaan daun itu dengan mudah didapatkan di dunia maya.
Sejumlah blogger menceritakan khasiat daun itu. Bahkan mereka kaget dengan keajaiban 'daun bungkus'.

Pemilik blog.imanbrotoseno.com, misalnya, menulis pada 8 November 2007:
"Menarik bahwa, ditulis salah satu kebiasaan lokal yang disebut 'bungkus'. Sejenis ramuan lokal dari daun daunan yang membungkus alat kelamin pria selama beberapa hari sebelum akhirnya menjelma menjadi 'monster' yang besar. Permanen, tanpa pantangan makan pisang mas seperti brosur brosur Mak Erot di Jawa Barat. Penasaran, saya ingin melihat 'hasil karya' seseorang crew kami asli Papua. Astagafirullah, saya seperti melihat seorang kucing yang sedang tidur di bawah perutnya."

   Lain lagi tulisan di melajangmenjalang.blogspot.com. Si empu blog mengatakan mendapatkan cerita tentang 'daun bungkus' dari temannya yang asli Papua. "Seorang sahabat di Papua bercerita di sms semalaman..namanya Gope. Gope bercerita, di Papua ada daun bungkus. Ya! Namanya daun bungkus! Sesuai dengan namanya..daun ini berfungsi membungkus penis, dengan cara dihaluskan terlebih dahulu, tanpa air. Kemudian setelah berubah wujud menjadi serbuk-serbuk halus, dilumurilah penis itu dengan serbuk ajaib (sekali lagi, tanpa air ya!!) itu, minimal 2 hari.

Dan..taaaa..daaa..jadilah penismu sebesar kaleng ramping Coke," ceritanya.
Menurut dr Boyke Dian Nugraha, metode itu alamiah namun reaksinya cukup berbahaya. Alat kelamin yang dibungkus daun itu menjadi bengkak seperti tersengat lebah.
"Itu bahaya banget soalnya banyak yang terkena infeksi dan penisnya sampai bernanah," kata Boyke.

Cara Memperbesar Penis dengan Daun Bungkus
Jakarta, Daun bungkus menjadi buah bibir karena mampu memperbesar alat kelamin pria. Hampir sebagian besar lelaki di Papua tahu bagaimana menggunakan daun 'ajaib' ini. Berikut pengakuan pria pemakai daun bungkus. Seorang karyawan swasta yang bekerja di Timika menceritakan pengalamannya menggunakan daun bungkus kepada detikHealth, Rabu (28/4/2010).

   Lelaki yang sebut saja bernama Mario 37 tahun itu, mengaku sudah menggunakan daun bungkus selama 1 tahun. Hasilnya? "Ada penambahan panjang yang signifikan," katanya memperkirakan angka 2-3 cm.

   Menurut Mario untuk mempertahankan hasil yang didapatkan maka penggunaan daun bungkus tidak bisa sekali dua kali saja. Pada awal-awal menggunakannya, Mario mengoleskan ujung penisnya dengan daun bungkus seminggu 2 kali. Setelah mendapatkan hasilnya, kini Mario cukup mengoleskan daun bungkus di senjatanya 1-2 bulan sekali.

   Mario membeli daun bungkus ini dari informasi teman ke teman karena daun bungkus tidak dijual secara terbuka atau dipasarkan secara bebas.
Daun bungkus yang dibeli Mario berupa daun bungkus yang sudah ditumbuk halus dengan diberi sedikit air sehingga tinggal dioleskan ke penis.

   Di Papua, bubuk daun bungkus yang berwarna hijau tua itu dimasukkan dalam botol ukuran 10 cm tapi isinya hanya sepertiganya saja. Harga jualnya jika dibeli langsung ke pembuatnya hanya Rp 20-30 ribu.
Mario menjelaskan, cara penggunaan bubuk basah daun bungkus terbilang sederhana dan mudah. Caranya:
Cukup ambil bubuk daun bungkus seujung sendok teh lalu ditaruhkan pada selembar tisu agar lebih mudah membungkusnya.
Tisu yang sudah ada daun bungkusnya dibalutkan pada batang penis bagian atas atau ujungnya saja dan tidak boleh keseluruhan.
Jika sudah terasa hangat segera angkat tisu yang berisi daun bungkus dan penis diurut untuk diratakan.

   "Jika kandungan air di daun bungkus tidak terlalu banyak, maka dalam waktu 3-5 menit saja sudah terasa hangat. Tapi kalau kandungan airnya masih agak banyak dibutuhkan waktu yang lebih lama. Dan jangan membalut seluruh bagian penis, karena kulit daerah bawah penis sangat sensitif sehingga lebih mudah lecet," tutur Mario.

   Jika terlalu lama membalutkan daun ini akan menyebabkan penis membengkak dan melepuh. Kalau sudah membengkak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembalikan kulit ke bentuk normal dan biasanya bisa mencapai 2 minggu waktu pemulihan.

   Untuk tahap awal, menurut Mario biasanya orang-orang mengulanginya setiap 2 hari sekali tidak perlu tiap hari agar memberikan waktu pada kulit berada dalam kondisi normal. Reaksi yang diberikan dari daun bungkus ini terbilang cepat, karena dalam waktu beberapa menit setelah digunakan maka penis akan menegang.
Namun untuk mencapai hasil yang maksimal tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat, karena untuk mendapatkan bentuk penis yang permanen harus diulang beberapa kali tergantung kondisi orang tersebut.

   "Bukan permanen sekali, tapi setidaknya bentuk yang sudah maksimal tidak terlalu ada perubahan. Kalau mau cepat atau instant sebenarnya juga bisa, tapi menurut saya nanti ukurannya bisa kembali lagi ke bentuk normal. Karena menurut saya cara kerja dari daun ini hanya merangsang pembesaran dari pembuluh darah," ujar lelaki yang sudah sejak kecil tinggal di Papua ini.

   Mengenai pelarangan masuknya anggota polisi yang menggunakan daun ini untuk memperbesar alat vitalnya, Mario mengaku tak mengerti alasan pelarangan tersebut.
Menurutnya daun ini berasal dari alam dan terbebas dari penggunaan bahan kimia apapun. Selain itu hingga kini efek samping yang ditimbulkan hanya rasa tak nyaman dan bengkak atau melepuh jika memakainya terlalu lama. Saat dikonfirmasi ke dr Hardhi Pranata selaku ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia mengenai khasiat dari daun bungkus untuk memperbesar alat vital, dirinya mengaku belum pernah mendengar hal tersebut dan belum ada penelitian ilmiah yang membahas hal ini.
"Prinsip pembesaran penis adalah adanya aliran darah arteri yang terus menerus ke bagian korpus skrotum serta menghambat aliran darah baliknya yaitu vena. Hal ini akan membuat korpus skrotum terisi darah dan membesar.

  Namun mengenai kinerja dari daun bungus ini, ia mengaku belum mengetahuinya," ujarnya ketika diwawancarai detikHealth.
Hingga kini memang belum ada satupun penelitian ilmiah atau medis yang dapat menunjukkan khasiat dari daun bungkus ini. Pakar herbal juga masih kesulitan menemukan nama latin daun bungkus ini.

Penelti herbal buah merah (Pandanus conoideus) drs I Made Budi MSi dari Universitas Cendrawasih ketika diwawancarai detikHealth mengaku belum pernah meneliti daun bungkus ini.

   Tapi menurutnya, khasiat daun bungkus yang tumbuhnya merayap di hutan ini ada pada trikoma atau rambut daun. Made juga mengingatkan agar hati-hati menggunakan daun bungkus karena belum ada penelitiannya sehingga jangan sampai si pemakai mengalami masalah karena tidak ada petunjuk yang jel (ver/ir)
====
4.http://www.merdeka.com/peristiwa/daun-bungkus-papua-ketika-ukuran-mr-p-jadi-masalah.html

Daun bungkus Papua, ketika ukuran Mr P jadi masalah
   Merdeka.com - Pria Indonesia yang termasuk dalam ras mongoloid dianugerahi dengan ukuran penis yang lebih kecil dibandingkan dengan pria di belahan bumi lain seperti Eropa dan Amerika. Bagi sebagian pria, ukuran itu tidak menjadi masalah, tapi bagi sebagian lain, ukuran menjadi lambang kejantanan.

   Nah, kekhawatiran pria-pria akan ukuran penisnya seringkali membuat mereka tidak percaya diri. Berbagai cara pun dilakukan untuk memperbesar penis. Jika dulu terapi Mak Erot dari Sukabumi dan sekarang dilanjutkan cucunya begitu terkenal, belakangan ada alternatif lain untuk membesarkan alat kelamin pria. Efeknya bahkan instan dan permanen. Tanpa pantangan macam-macam pula.

   Daun bungkus namanya. Daun ini sudah lama terkenal di wilayah Timur Indonesia, tepatnya di Papua. Bentuknya mirip daun sirih. Reaksi yang diberikan dari daun bungkus ini terbilang cepat. Konon, ada sensasi gatal dan panas yang dirasakan.
Ada dua cara menggunakannya. Pertama, daun dikerik bagian atasnya, kemudian diolesi minyak kelapa dan dibungkuskan ke Mr P. Cara yang kedua adalah dibuat semacam ramuan. Beberapa helai daun ditumbuk dan dicampur air. Kemudian dioleskan. Kedua metode ini relatif sama efeknya.

   Walaupun efeknya instan, terapi daun bungkus tidak bisa dilakukan hanya sekali saja untuk mendapatkan perubahan ukuran penis yang diinginkan. Beberapa penjual ramuan daun bungkus yang banyak menawarkan dagangannya via online memberikan tips, untuk tahap awal terapi dilakukan secara berkala. Setiap 2 hari, dan tidak perlu tiap hari.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dan permanen, terapi ini harus dilakukan dalam beberapa kali. Hasil pada tiap orang bergantung kondisi mereka masing-masing. Jika sudah mendapatkan hasil yang diinginkan, menurut beberapa orang, terapi daun bungkus cukup dilakukan dalam beberapa bulan sekali.

   Efek negatif dari terapi daun bungkus? Sejauh ini, belum ada yang menelitinya secara ilmiah. Kalangan medis memang belum melakukan penelitian khusus. Namun sejumlah kalangan meyakini terapi ini aman karena tidak melibatkan bahan-bahan kimia.
Meski begitu, setiap pilihan pasti ada risikonya. Seksolog Dr Boyke Dian Nugroho pernah mengingatkan, terapi daun bungkus berbahaya jika cara penggunaan salah. Bukannya berubah besar ukurannya, salah-salah Mr P malah rusak dan tidak bisa dipakai lagi.
(dari berbagai sumber)